Sanctum was here
Ceritanya saya barusan nonton film yang udah lama direkomendasikan oleh kolega saya di kampus, panggil saja Sapir yg punya nama asli Safira. Mungkin sekitar setengah tahun lebih setelahnya saya baru mengikuti sarannya untuk menonton sebuah film bagus.
Ya, waktu itu saat kami berdua sedang asik menjadi mahasiswi tingkat akhir, saling membantu dan berbagi beban ngerjain skripsi tercinta dan terapik menurut kami. Saat saya membantunya untuk mendownload citra via software Stitchmap di 'lantai 2 depan ruang Bu Yuli' begitulah kami menyebut arena itu kami pun saling share film apa yang dipunya. Ya, harapanny bisa buat refreshing saat tiba tiba bosan digitasi lahan yang itu-itu aja sampe tangan kanan bengkak dan alergi pegang mouse berhari hari. Oya, digitasi itu istilah gampangnya adalah menandai di atas image satelit (gambar topografi yang diambil dari satelit) yang kemudian kita beri nama area apakah itu. Ya kurang lebih begitulah ya. Bisa dibilang membosankan kalo area yang didigit luasss.
Nah dari bertukar film dan drama itulah, saya dapat satu film petualangan karya James Cameron (yang baru hari ini juga kuketahui dia adalah sutradara Titanic dan Avatar yang legendaris itu). Judulnya adalah SANCTUM. Sejak tukar menukar film itu baru malam ini saya berkesempatan untuk nonton di laptop HP kesayangan (krn emang ga punya laptop lain:3) melalui file yang ada di HD eksternal 1TB saya (haha bukan pamer lo).
Oya kalo saya nonton itu selalu direncanakan. Misal mau nonton jam berapa. kalo mulai jam segini ntar selese jam segini, kalo kemungkinan lama dan bakal ngantuk mending saya reschedule ...hehe,,jadilah saya tadi itu nonton tivi dulu. Nonton bola Indonesia VS Fulham. Menang sodara Indonesia 2-0. Bangganya menang di stadion maguwoharjo sleman, kota saya dilahirkan. hahaha...makin bangga dengan Indonesia! Setelah itu nonton Hitam Putih dulu edisi Jebretnya Valentino.
Eh mungkin pada ngira saya ga ada kerjaan banget ya, nonton tipi mulu. Ya gimana sodara, saya baru malam ini bisa nonton tipi lagi setelah sepekan lebih mantengin komputer dengan pekerjaan yang lumayan menjemukan, jadi bolehlah saya refresh sejenak ..hehehe.
Jadi mulailah sekitar jam 10 saya nonton ntu Sanctum. Ini film extremely fully about caving. Dont expect like caving in Cermai cave *Jogja. Start from place located in Papua Newguenia...am i right? just call it papua nugini lah. Some people did expediton to the cave there. and in one time there was a storm which caused mouth cave closed. So, they tried to find another ways to go. and one by one they lost and had to end their life. then finally just one who safed! a brave man!
From this film i learn to always thanks to Allah gives me everything i need. Oxygen for breath, sun in the light for seeing, home for lay down, no water when i scared to swim, no sickness when i didnt ask to it, light in the night and day, wide place that made me be able to move wherever i want.
Saya berterimakasih atas yang Allah berikan. Saya tak tau apa yang akan saya lakukan ketika suatu hari saya ada di dalam gua sempit, di bawah laut, tanpa penerangan, minim makanan, tanpa oksigen untuk menyelam menemukan jalan keluar, tanpa orang yang bisa saling berbagi nyawa.
Betapa nyamannya saya di sini, di rumah, di darat, dimana manusia berada.
Lampu dinyalakan semaunya,
listrik digunakan seharian,
komputer dinyalakan 24 jam meskipun kadang tidak digunakan,
makanan dibuang karena tidak ada yang memakan,
air dihamburkan tanpa tau ada dibagian tempat lain yang membutuhkan air,
bantal ditumpuk tinggi-tinggi memberi kenyamanan penggunanya,
tempat tidur dibuat empuk membuat kita lupa untuk bangun,
bernafas tidak perlu membayar, dan apa jadinya kalau oksigen dijual? tidak ada yang mampu membeli,
malas memasak tinggal beli makanan di warung,
pulsa habis tinggal sms teman beli pulsa walaupun artinya berhutang,
mau bepergian ada motor, sepeda, mobil, kereta api, pesawat yang semakin seakan memperpendek jarak, padahal hanya mengefisienkan waktu,
dan keluarga yang selalu ada dan tersenyum bahagia.
"Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?"
Ya, waktu itu saat kami berdua sedang asik menjadi mahasiswi tingkat akhir, saling membantu dan berbagi beban ngerjain skripsi tercinta dan terapik menurut kami. Saat saya membantunya untuk mendownload citra via software Stitchmap di 'lantai 2 depan ruang Bu Yuli' begitulah kami menyebut arena itu kami pun saling share film apa yang dipunya. Ya, harapanny bisa buat refreshing saat tiba tiba bosan digitasi lahan yang itu-itu aja sampe tangan kanan bengkak dan alergi pegang mouse berhari hari. Oya, digitasi itu istilah gampangnya adalah menandai di atas image satelit (gambar topografi yang diambil dari satelit) yang kemudian kita beri nama area apakah itu. Ya kurang lebih begitulah ya. Bisa dibilang membosankan kalo area yang didigit luasss.
Nah dari bertukar film dan drama itulah, saya dapat satu film petualangan karya James Cameron (yang baru hari ini juga kuketahui dia adalah sutradara Titanic dan Avatar yang legendaris itu). Judulnya adalah SANCTUM. Sejak tukar menukar film itu baru malam ini saya berkesempatan untuk nonton di laptop HP kesayangan (krn emang ga punya laptop lain:3) melalui file yang ada di HD eksternal 1TB saya (haha bukan pamer lo).
Oya kalo saya nonton itu selalu direncanakan. Misal mau nonton jam berapa. kalo mulai jam segini ntar selese jam segini, kalo kemungkinan lama dan bakal ngantuk mending saya reschedule ...hehe,,jadilah saya tadi itu nonton tivi dulu. Nonton bola Indonesia VS Fulham. Menang sodara Indonesia 2-0. Bangganya menang di stadion maguwoharjo sleman, kota saya dilahirkan. hahaha...makin bangga dengan Indonesia! Setelah itu nonton Hitam Putih dulu edisi Jebretnya Valentino.
Eh mungkin pada ngira saya ga ada kerjaan banget ya, nonton tipi mulu. Ya gimana sodara, saya baru malam ini bisa nonton tipi lagi setelah sepekan lebih mantengin komputer dengan pekerjaan yang lumayan menjemukan, jadi bolehlah saya refresh sejenak ..hehehe.
Jadi mulailah sekitar jam 10 saya nonton ntu Sanctum. Ini film extremely fully about caving. Dont expect like caving in Cermai cave *Jogja. Start from place located in Papua Newguenia...am i right? just call it papua nugini lah. Some people did expediton to the cave there. and in one time there was a storm which caused mouth cave closed. So, they tried to find another ways to go. and one by one they lost and had to end their life. then finally just one who safed! a brave man!
From this film i learn to always thanks to Allah gives me everything i need. Oxygen for breath, sun in the light for seeing, home for lay down, no water when i scared to swim, no sickness when i didnt ask to it, light in the night and day, wide place that made me be able to move wherever i want.
Saya berterimakasih atas yang Allah berikan. Saya tak tau apa yang akan saya lakukan ketika suatu hari saya ada di dalam gua sempit, di bawah laut, tanpa penerangan, minim makanan, tanpa oksigen untuk menyelam menemukan jalan keluar, tanpa orang yang bisa saling berbagi nyawa.
Betapa nyamannya saya di sini, di rumah, di darat, dimana manusia berada.
Lampu dinyalakan semaunya,
listrik digunakan seharian,
komputer dinyalakan 24 jam meskipun kadang tidak digunakan,
makanan dibuang karena tidak ada yang memakan,
air dihamburkan tanpa tau ada dibagian tempat lain yang membutuhkan air,
bantal ditumpuk tinggi-tinggi memberi kenyamanan penggunanya,
tempat tidur dibuat empuk membuat kita lupa untuk bangun,
bernafas tidak perlu membayar, dan apa jadinya kalau oksigen dijual? tidak ada yang mampu membeli,
malas memasak tinggal beli makanan di warung,
pulsa habis tinggal sms teman beli pulsa walaupun artinya berhutang,
mau bepergian ada motor, sepeda, mobil, kereta api, pesawat yang semakin seakan memperpendek jarak, padahal hanya mengefisienkan waktu,
dan keluarga yang selalu ada dan tersenyum bahagia.
"Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?"
Komentar
Posting Komentar