Rezeki : Berkumpul Bersama Artis
![]() |
Bunga Griya Persada |
Rezeki gak harus berupa harta. Sure, we know it. Barusan baca artikel
ada 8 jenis rezeki. Ada rezeki yang telah dijamin, rezeki karena usaha, rezeki
karena bersyukur, rezeki tak terduga, rezeki karena istighfar, rezeki karena
menikah, rezeki karena anak, dan rezeki karena sedekah. Banyak ternyata jalan
datangnya rezeki ke kita. Nah, dan rezeki itu sendiri banyak macamnya, ada yang
dalam bentuk harta, kesehatan, ketenangan, keamanan, kemudahan menerima ilmu,
keluarga dan anak keturunan yang shalih, amalan dan ibadah, dan yang paling
indah katanya adalah rezeki berupa keteguhan dalam hidayah islam.
Saya baru merenungi kembali
ternyata banyak sekali rezeki yang udah didapat, termasuk rezeki berkumpul
dengan orang shalih. Jadi, ini ceritanya kayak mimpi, selama sepekan kemarin,
24 jam, saya betulan jadi remukan peyek:
bertemu, berkumpul, bekerja, bercanda, bercerita, dan bermalam bersama para hafizhoh. Awalnya biasa, di hari-hari
pertama mereka terlihat biasa aja, di dua hari terakhir hingga wisuda hafizhoh
di hari Ahadnya, baru sangat terasa kalo mereka luar biasa, gak biasa, ngobrol
aja serasa sama "artisnya langit". Kagak
lebay.
Sebagai sie bantu-bantu di humas
nya MQAN alias Mukhoyyam Al-Qur’an Akhwat
Nasional ke-8, itu nama acaranya, ikut menyambut 200an penghafal qur’an
wanita dari 20 propinsi di Indonesia, itu rezeki guede banget! Menyaksikan dan
mendengarkan sendiri keteguhan mereka, bagusnya bacaan ngaji mereka, dan
kegigihan mereka. Paling salut sama ibu-ibu yang bawa anaknya yang masih bayi
ato balita tapi masih bisa setor hafalan 30 juz. Pas sesi muroja’ah (menghafal kembali) di taman, anaknya maen sambil
sesekali nglendot ibuknya atau yang masih bayi sambil digendong, tangan kirinya
ngelus-elus anaknya, tangan kanannya bawa qur’an. Dua puluh empat jam kayak
gitu selama sepekan, ah keren sekali mereka. Yang panitia merangkap jadi
peserta juga tak kalah hebat. Ngurus acara plus njaga hafalan mereka, uh such an awesome human being.
![]() |
Secuplik sesi muroja'ah |
Yang paling tak bisa dilupakan
adalah, qiyamul lail nya MQAN (sholat malam). Baru ini kutemukan sholat malam
didirikan sejak pukul 23.00 sampe adzan subuh non-stop. Target per hari, imam
baca minimal 4 juz saat sholat malam. Berdiri 5 jam sholatnya, kalo bukan
karena kuatnya jiwa mereka (imam dan makmum), gak akan ada jamaahnya tuh sholat
malem (jujur, saya shock 100% dan bete waktu ikut sholat di hari pertama,
padahal cuma ikut dua rakaat pertama, dan witir. Mbatin, ini kapan imam ruku’. Masak dua rakaat bisa 45 menit).
Enaknya tuh sholat lama kayak gitu, bisa sambil nyimak bacaan imam, kalo udah
hafal, enak banget makmumnya, lah saya? Hafal aja kagak. Tapi ini rezeki! Kapan
lagi bisa satu shaf, seruangan sama hafizhoh
kayak gini kan ya.
Dua hari terakhir, makin terasa
kalo ini mimpi. Saya kedapetan tugas jaga ujian hafalan para hafizhoh, manggil satu-persatu dari
mereka untuk masuk ke ruang ujian. Suatu kerhormatan, bisa ngintip-ngintip
ujiannya: ngurutin nama surat, nerusin bacaan surat, trus lupa apa lagi. Di
hari Ahad nya, wisuda hafizhoh yang
syahdu, dihadiri masyarakat umum. Saya sadari, penting banget ini acara wisuda
untuk menggugah kita bahwa banyak loh orang-orang ‘tak terlihat’ yang mereka
dekat dengan Al-Qur’an, yang bisa diteladani, yang mungkin kalah hingar
bingarnya dibanding acara kekinian, dan siapa saja asal punya tekad yang kuat
untuk menghafal, Allah akan mudahkan.
![]() |
Wisuda hafizhoh, 1 Oktober 2017, Auditorium UII |
Intinya, tulisan ini cuma mau
share, sama sekali bukan tentang saya (apalah aku), tapi tentang mereka para ahlul qur’an, keluarga Allah. Semoga kita
bisa ketularan yak dan jangan pernah lepaskan temanmu yang shalih. Imam syafi’i pernah bilang
aku mencintai orang-orang shalih meskipun aku bukan termasuk di antara mereka. Semoga bersama mereka aku bisa mendapatkan syafa’at kelak.
aku membenci para pelaku maksiat meskipun aku tak berbeda dengan mereka. Aku membenci orang yang membuang-buang usianya dalam kesia-siaan walaupun aku sendiri adalah orang yang banyak menyia-nyiakan usia.
melting melting melting
BalasHapus