Carilah ilmu ke negeri China, itu
kata pepatah. Kenapa China aku gak tau. Kenapa gak Indonesia atau Brazil gitu
ya? He. Mungkin. Mungkin lho ya karena peradaban China yang sangatlah tua dan
dulu orang-orang Arab datang ke China trus nemu banyak hal yang bisa diambil
pelajaran darinya. Analisis sotoy. Tapi aku jadi tertantang nih sama
China. Iseng-iseng berhadiah daftarin macem-macem program yang bisa diikuti
mahasiswa, yang jadi rezeki adalah Tsinghua International Summer School.
Tsinghua adalah sebuah universitas di Beijing, China dan baru tau aku setelah
sampek sana kalo ternyata univ ini peringkat engineering nya adalah nomero uno
di dunia. Selain itu, di China sendiri univ ini bersaing sama Peking Univ untuk
jadi yang terdepan. Kalo Peking unggul di sosial, Tsinghua unggul di bidang
science nya. Tsinghua juga dinobatkan jadi univ terindah di Asia. Iya indah,
bangunannya rata-rata berwarna orange batu-bata dan kadang tersemat symbol
Chinese nya. Oya, banyak yang nyebut Tsinghua itu Harvard nya China ato si
Kirin nyebutnya Oxford nya China, or you name it.
 |
Salah satu gedung kampus deket kantin halal |
 |
Sepeda dimana-mana |
 |
Salah satu perpustakaan di Tsinghua yang ternyata pake nama orang Indonesia 'Mochtar Riady' |
 |
View dari art museum nya Tsinghua |
Summer School ini padet banget
jadwalnya. Tiap hari ada kegiatan wajib dari jam 9 sampe 5 sore. Kegiatannya
macem-macem tergantung track yang diambil. Kalo aku ambil track Chinese
Geography. Ada kuliah, diskusi kelompok, dan field trip. Yang paling berkesan
ya dapet kuliah dari Prof Gong Peng, sang ahli kebumian. Darinya aku belajar
peradaban China yang terus berkembang. Selain itu field trip nya tumpah-tumpah,
ke museum geologi, gunung, botanical garden, area sub urban baru, forbidden
city, hingga the great wall of China.
 |
Forbidden city |



Selama kegiatan aku mencoba
experiencing China. Jalan kaki, sepedaan, naik subway, naik bus, juga belanja
di supermarket kampus. Pas ada kesempatan aku dan temen muslim lainnya diajak
Kirin, mahasiswa Tsinghua asal Malaysia, untuk mengunjungi masjid di Beijing
yang jadi tempat syuting film Assalmu’alaikum Beijing. Namanya masjid Niujie.
Seneng betul karena Kirin paham banget tentang islam di China. Dia juga bisa
bahasa Mandarin fasih jadi bisa njelasin makna-makna aksara China yang ada di
sekitaran masjid. Bisa ke masjid itu selama summer school adalah bak oase di
padang pasir. As you know China itu negara komunis. Masyarakat mayoritas
meyakini suatu keyakinan itu cukup dalam hati, tidak untuk ditunjukkan ke orang
lain. Jadilah muslim disana cukup kerepotan di awal-awal karena kita tidak bisa
sholat di sembarang tempat. Di kampus sholat cuma bisa dilakukan di kamar, di
taman sepi bisa sih asal gak ketahuan. Karena kalo ketahuan bisa ditegur.
Kampus memiliki aturan tidak boleh melakukan ibadah di tempat terbuka dan
mengajak orang lain untuk beribadah.
 |
Stasiun subway
 |
Tempat sholat pria masjid Niujie |
|
 |
Masjid Niujie dari dalam kompleks |
 |
Sorry blur. Tipikal bus di Beijing yang banyak banget serta memudahkan. |
 |
Interior masjid |
Komentar
Posting Komentar