Ngebis ke Penang, George Town
Hari
masih gelap ketika bus sampai di terminal Butterworth. 7 jam perjalanan yang
sangat nyaman sama sekali tidak membuaku lelah. Bagi yang mau ke Penang, harus
turun di sini. Saya bertanya ke security
guard di terminal itu dimana bisa naik Ferry menuju Pulau Penang. Tidak
hanya ditunjukkan, tapi kami malah diantar hingga loket Ferry yang cukup jauh
naik turun lorong. Sebenarnya terminal, pelabuhan Ferry, dan stasiun kereta
cukup berdekatan dan inilah yang saya suka, memudahkan. Walaupun subuh belum
tiba, pelabuhan sudah ramai oleh orang-orang yang akan bekerja dan sekolah.
Tidak ada wisatawan selain kami berdua dan seorang bapak yang membawa koper di
waktu sepagi itu. Perjalanan dengan Ferry memakan waktu sekitar 15 menit.
![]() |
Loket beli tiket Ferry |
Tiba
di Pulau Penang kami langsung menuju Masjid Kapitan Keling dengan berjalan
kaki. Sebenarnya ada bus dari pelabuhan ke masjid, bahkan gratis, yaitu bus
Rapid Penang yang bertuliskan CAT free.
Namun via google maps jarak ke masjid
hanya 600 meter, jadilah kami mencoba berjalan. Tepat adzan subuh kami sampai
masjid Kapitan Keling yang dibangun oleh India Muslim 200an tahun silam. Hanya
kutemukan satu jamaah wanita di tempat sholat wanita. Ya, sejak dari Melaka,
masjid di Malaysia memang lebih ramai oleh jamaah laki-laki.
![]() |
Masjid Kapitan Keling |
Selesai
sholat, istirahat, dan bersih-bersih badan, kami sarapan dengan bekal di
perjalanan yang tidak jadi dimakan karena saking nyamannya membuat kami pulas
tidur. Yogurt dan roti cukuplah. Perjalanan dilanjutkan ke hostel yang sudah di
booking di Indonesia: Red Inn
Heritage dengan berjalan kaki melewati gedung-gedung lama dan street art.
![]() |
Melewati jalan kawasan turis menginap (Love Lane). Banyak bangunan lama yang masih terjaga baik. |
![]() |
Salah satu gedung tua di George Town |
![]() |
Entah kenapa sepi, kami masuk aja ke halaman saat cari makan siang |
Rapi, homy, luas, bersih adalah kesan pertamaku terhadap hostel ini. Nah,
awalnya kami booking twin room, tapi
karena datang lebih awal (jam 10an sudah sampai hostel), staff hostel menawari kami king
room dengan harga yang sama kalo mau check-in
lebih cepat. Yiha! Beruntung! Langsung mandi dan cari makan siang.
![]() |
Red Inn Heritage dari lantai 2 |
![]() |
Lobi hostel luas dan salah satu staff nya mbak-mbak orang Indonesia |
Minta
rekomendasi makanan halal sama staff hostel
yang berwajah India tak pernah salah.
“Nasi Kandar Line Clear” langsung dituju dengan berjalan kaki sambil menikmati
George Town. Semacam nasi padang dan ternyata harus antre untuk diambilkan.
Porsinya besar banget, bikin kami pesan satu
piring untuk berdua saja.
Penang
sangat panas kala siang. Naik bus CAT
free adalah pilihan tepat untuk berputar George Town tanpa kepanasan. Kami
naik dari halte dekat warung Nasi Kandar, depan Seven Eleven dan beli es krim
di sana. Penjaga kasir tanya asal kami saat mau bayar dan berbahasa inggris.
Dia bilang “kalo kamu orang Indonesia, kenapa pake bahasa inggris?” dan dia pun
malah meneruskan percapkapan dengan bahasa inggris. Sepertinya, orang Indonesia
dipandang aneh saja kalo ke Malaysia dan bertemu orang local tapi ngomong
English. In bahasa is enough kadang.
Busnya nyaman dan luas. Naik hingga pemberhentian terakhir di pelabuhan ferry
lalu ganti bis CAT lainnya.
![]() |
Keliling kota dengan bis CAT gratis |
Puas dua kali muterin kota, balik dulu ke Hostel.
Panas banget intinya dan lelah membuat kami tidur sorenya (makruh sih ya).
Malamnya kembali berkeliling kota dengan berjalan kaki dan berakhir makan malam
di Restoran Kapitan. Lagi-lagi makanan India.
![]() |
Restoran Kapitan |
![]() |
Roti Naan yang enak, dicocol pake saus kari. |
Kurasakan betapa sulit cari
makanan Malaysia selama beberapa hari. Selain karena cari yang halal, rumah
makan India lebih menjamur dimana-mana. Bahkan di Penang ini, orang India jauh
lebih banyak dibanding di Melaka kemaren, dan mereka besar-besar orangnya, rada
scary. Jam 10 malam kembali ke hostel melewati gang-gang yang agak sepi juga,
tapi untungnya aman. Thankyou Penang for that day 😇.
![]() |
Makanan India di depan Restoran Kapitan (lagi) |
![]() |
Bus Rapid Penang yang sering banget lewat dan harga tiketnya murah |
![]() |
Depan landmark George Town |
![]() |
Sepanjang jalan didominasi rumah penduduk China |
Biaya
Hari 3
Tiket
Ferry dari terminal Butterworth ke Pulau Penang 1.2
RM = 3.720 IDR
Ren
Inn Heritage (twin room) booking via Traveloka 68.634
IDR
Pajak
hostel 1
RM = 3.100 IDR
Makan
Siang (Nasi Kandar dan es kelapa muda) 14.5
RM = 44.950 IDR
Es
krim (beli di Seven Eleven) 3
RM = 9.300 IDR
Makan
Malam (Garlic naan dan sweet sour lassi) 6.4
RM = 19.840 IDR
Total Hari 3 = 26.1 RM = 80.910 IDR + 68.634 IDR = 149.544 IDR
Komentar
Posting Komentar