Ngebis ke Penang, George Town


Hari 3, 8 Maret 2017 --- Penang

Hari masih gelap ketika bus sampai di terminal Butterworth. 7 jam perjalanan yang sangat nyaman sama sekali tidak membuaku lelah. Bagi yang mau ke Penang, harus turun di sini. Saya bertanya ke security guard di terminal itu dimana bisa naik Ferry menuju Pulau Penang. Tidak hanya ditunjukkan, tapi kami malah diantar hingga loket Ferry yang cukup jauh naik turun lorong. Sebenarnya terminal, pelabuhan Ferry, dan stasiun kereta cukup berdekatan dan inilah yang saya suka, memudahkan. Walaupun subuh belum tiba, pelabuhan sudah ramai oleh orang-orang yang akan bekerja dan sekolah. Tidak ada wisatawan selain kami berdua dan seorang bapak yang membawa koper di waktu sepagi itu. Perjalanan dengan Ferry memakan waktu sekitar 15 menit.
Loket beli tiket Ferry
Tiba di Pulau Penang kami langsung menuju Masjid Kapitan Keling dengan berjalan kaki. Sebenarnya ada bus dari pelabuhan ke masjid, bahkan gratis, yaitu bus Rapid Penang yang bertuliskan CAT free. Namun via google maps jarak ke masjid hanya 600 meter, jadilah kami mencoba berjalan. Tepat adzan subuh kami sampai masjid Kapitan Keling yang dibangun oleh India Muslim 200an tahun silam. Hanya kutemukan satu jamaah wanita di tempat sholat wanita. Ya, sejak dari Melaka, masjid di Malaysia memang lebih ramai oleh jamaah laki-laki.
Masjid Kapitan Keling 
Selesai sholat, istirahat, dan bersih-bersih badan, kami sarapan dengan bekal di perjalanan yang tidak jadi dimakan karena saking nyamannya membuat kami pulas tidur. Yogurt dan roti cukuplah. Perjalanan dilanjutkan ke hostel yang sudah di booking di Indonesia: Red Inn Heritage dengan berjalan kaki melewati gedung-gedung lama dan street art
Melewati jalan kawasan turis menginap (Love Lane). Banyak bangunan
lama yang masih terjaga baik. 
Salah satu gedung tua di George Town
Entah kenapa sepi, kami masuk aja ke halaman saat cari makan siang

Rapi, homy, luas, bersih adalah kesan pertamaku terhadap hostel ini. Nah, awalnya kami booking twin room, tapi karena datang lebih awal (jam 10an sudah sampai hostel), staff hostel menawari kami king room dengan harga yang sama kalo mau check-in lebih cepat. Yiha! Beruntung! Langsung mandi dan cari makan siang. 
Red Inn Heritage dari lantai 2
Lobi hostel luas dan salah satu staff nya mbak-mbak orang Indonesia
Minta rekomendasi makanan halal sama staff hostel yang berwajah India tak pernah salah. “Nasi Kandar Line Clear” langsung dituju dengan berjalan kaki sambil menikmati George Town. Semacam nasi padang dan ternyata harus antre untuk diambilkan. Porsinya besar banget, bikin kami pesan satu
piring untuk berdua saja. 

Penang sangat panas kala siang. Naik bus CAT free adalah pilihan tepat untuk berputar George Town tanpa kepanasan. Kami naik dari halte dekat warung Nasi Kandar, depan Seven Eleven dan beli es krim di sana. Penjaga kasir tanya asal kami saat mau bayar dan berbahasa inggris. Dia bilang “kalo kamu orang Indonesia, kenapa pake bahasa inggris?” dan dia pun malah meneruskan percapkapan dengan bahasa inggris. Sepertinya, orang Indonesia dipandang aneh saja kalo ke Malaysia dan bertemu orang local tapi ngomong English. In bahasa is enough kadang. Busnya nyaman dan luas. Naik hingga pemberhentian terakhir di pelabuhan ferry lalu ganti bis CAT lainnya. 
Keliling kota dengan bis CAT gratis
Puas dua kali muterin kota, balik dulu ke Hostel. Panas banget intinya dan lelah membuat kami tidur sorenya (makruh sih ya). Malamnya kembali berkeliling kota dengan berjalan kaki dan berakhir makan malam di Restoran Kapitan. Lagi-lagi makanan India. 
Restoran Kapitan
Roti Naan yang enak, dicocol pake saus kari.
Kurasakan betapa sulit cari makanan Malaysia selama beberapa hari. Selain karena cari yang halal, rumah makan India lebih menjamur dimana-mana. Bahkan di Penang ini, orang India jauh lebih banyak dibanding di Melaka kemaren, dan mereka besar-besar orangnya, rada scary. Jam 10 malam kembali ke hostel melewati gang-gang yang agak sepi juga, tapi untungnya aman. Thankyou Penang for that day 😇.
Makanan India di depan Restoran Kapitan (lagi)
Bus Rapid Penang yang sering banget lewat dan harga tiketnya murah
Depan landmark George Town

Sepanjang jalan didominasi rumah penduduk China

Biaya Hari 3
Tiket Ferry dari terminal Butterworth ke Pulau Penang     1.2 RM = 3.720 IDR
Ren Inn Heritage (twin room) booking via Traveloka                      68.634 IDR
Pajak hostel                                                                            1 RM = 3.100 IDR
Makan Siang (Nasi Kandar dan es kelapa muda)           14.5 RM = 44.950 IDR
Es krim (beli di Seven Eleven)                                              3 RM = 9.300 IDR
Makan Malam (Garlic naan dan sweet sour lassi)            6.4 RM = 19.840 IDR

Total Hari 3 = 26.1 RM = 80.910 IDR + 68.634 IDR = 149.544 IDR

Komentar

Postingan Populer