Persiapan Traveling di Era Digital, Geospasial Sekali
Hal yang sangat menyenangkan dari
traveling adalah saat merencanakan. Traveler
dibebaskan untuk mencari tahu segala hal mulai dari lokasi tujuan traveling, akomodasi penginapan di
lokasi, transportasi menuju kesana, berapa biaya yang dibutuhkan, dan masih
banyak lagi. Sebagian besar perencanaan ini sangatlah bersifat geospasial.
Geospasial membicarakan mengenai posisi dan lokasi dalam aspek keruangan.
Terlebih di era internet yang sedang menjadi trend, hal pertama yang dilakukan sebelum traveling adalah browsing destinasi
yang ingin dikunjungi. Kemudian, google
search engine selalu menampilkan pilihan google maps di hasil pencariannya. Itu artinya lokasi menjadi
bagian tak terpisahkan dari perencanaan traveling.
Selesai menentukan destinasi
perjalanan, browsing moda
transportasi pasti diperlukan, kecuali jika menggunakan kendaraan pribadi.
Lagi, google maps sangat ahli di
bidang ini. Bertanya lokasi lalu pilih direction
dari posisi keberangkatan, mulai dari naik kendaraan pribadi, motor atau
mobil, transportasi umum, pesawat hingga kereta dapat ia jawab (gambar 1).
Untuk pesawat bisa langsung bertanya di salah satu aplikasi, Traveloka misalnya
(gambar 2). Kesimpulannya, dalam memilih moda transportasi pasti terdapat kolom
asal dan tujuan. Mengetahui jarak dan waktu yang ditempuh sudah sangatlah
mudah, sehingga persiapan traveling
dibandingkan dengan eksekusi traveling itu
sendiri menjadi makin akurat. Butuh pengetahuan geospasial dalam mengoperasikan
sistem ini karena pada prinsipnya jarak dapat dihitung dari dua titik yang
diketahui koordinatnya.
![]() |
Gambar 1. Google maps menunjukkan rute lengkap dan waktu tempuhnya (sumber : dok pribadi, 2017) |
![]() |
Gambar 2. Pencarian penerbangan di aplikasi Traveloka (sumber : dok pribadi, 2017) |
Akomodasi tentu juga tidak lepas dari persiapan traveling yang sangat geospasial. Sebuah situs internet, booking.com misalnya, berfungsi sebagai website pencari penginapan yang menawarkan kemudahan bagi traveler. Situs ini menawarkan pilihan-pilihan penginapan yang sesuai dengan lokasi yang telah diinput kan. Yang menarik adalah database lokasi penginapan di seluruh dunia tersedia di situs ini. Tidak hanya alamat, fasilitas, review pengguna, tapi juga pasti disertai dengan adanya peta lokasi berbagai penginapan (gambar 3). Memudahkan sekali bukan?. Dalam satu aplikasi, traveler juga dimudahkan dengan fasilitas booking secara langsung, sehingga, traveler bisa merasa tenang saat sudah sampai di daerah tujuan. Ketika voucher penginapan sudah di tangan, kembali, aplikasi untuk booking menyertakan alamat lengkap dan peta di dalamnya (gambar 4).
![]() |
Gambar 3. situs booking.com menggunakan sistem informasi geospasial untuk menampilkan distrubusi penginapan (sumber : dok pribadi, 2017) |
![]() |
Gambar 4. Voucher booking penginapan yang menyertakan peta (sumber : dok pribadi, 2017) |
Jika pernah
mendengar Sistem Informasi Geografis atau ada juga yang mengatakan Sistem
Informasi Geospasial, disingkat SIG, informasi-informasi yang tersaji di website ataupun mobile application di atas adalah termasuk aplikasi dari SIG.
Sebuah sistem yang memudahkan pengguna untuk mendapatkan gambaran informasi suatu
lokasi dalam bidang peta. Aplikasi ini dapat dimodifikasi dalam banyak hal
sesuai kebutuhan. Misalnya saja kebutuhan untuk menyajikan sebaran penginapan
di Bali dengan label yang ditampilkan berupa harga menginap permalam. Tentu ini
akan mempermudah traveler untuk
memilih secara cepat penginapan yang sesuai dengan budget atau kedekatan dengan lokasi wisata misalnya seperti
ditunjukkan di gambar 5.
![]() |
Gambar 5. Distribusi penginapan di Bali via Traveloka(sumber : dok pribadi, 2017) |
Traveler juga tidak perlu cemas terhadap ketersediaan fasilitas
umum di kawasan yang akan dikunjungi. Mencari ATM, cafe, atau SPBU di sekitar
lokasi tujuan dapat diinformasikan secara geospasial pada aplikasi google maps. Gambar 6 di bawah ini
mengilustrasikan screenshot peta
kawasan Kaliurang Yogyakarta pada aplikasi google
maps. Pada kolom explore (kiri)
terdapat menu yang dapat dipilih jika memerlukan informasi yang lebih lengkap
terkait restoran, kafe, SPBU, ATM, apotek, dan tempat belanja di lokasi sekitar
area yang dipilih. Saya coba memilih menu ATM dan hasilnya lengkap. Terdapat
alamat, nama bank, informasi jam layanan, hingga petunjuk arah menuju lokasi
ATM. Saya rasa, dengan adanya peta ATM ini dibandingkan dengan informasi alamat
saja, traveler akan termudahkan.
Mereka dapat menganalisis dengan sendirinya sebaiknya memilih ATM yang mana,
yang terdekat atau berdasar pertimbangan lain. Hal seperti bisa juga disebut
sebagai kegiatan analisis spasial.
![]() |
Gambar 6. Menu fasilitas yang disediakan google maps (kiri); sebaran ATM di Kaliurang (kanan). Sumber : dok pribadi, 2017) |
Analisis spasial, terdengar rumit
namun sebenarnya traveler selalu melakukan analisis spasial dalam merencanakan
sesuatu. Dimana kafe terdekat, bagaimana itinerary
perjalanan, kemana arah kiblat, berapa jauh penginapan dari stasiun adalah
bentuk-bentuk analisis spasial. Setiap hari traveler
melakukannya, walaupun hanya berkunjung ke sawah terdekat yang berada di
sisi barat rumah, yang ketika mulai memasuki area sawah secara otomatis kaki
akan melangkah ke jalur yang tidak ditumbuhi padi.😊
Tentunya tipe perjalanan tiap
orang berbeda-beda dan saya hanya mengambil dari satu sudut pandang berdasarkan
apa yang saya lihat. Tapi, Anda harus sepakat bahwa mempersiapakan perjalanan
tidak bisa lepas dari unsur geospasial, seberapa jauh dan seberapa lama
perjalanan itu.
Komentar
Posting Komentar